Pemanfaatan gelombang Ultrasonik dalam USG
Pemanfaatan gelombang Ultrasonik
dalam USG
Seperti
yang kita ketahui bahwa dibidang kedokteran, dikenal istilah Ultrasonography
(USG). USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonik. Sebelum membahas lebih jauh tentang USG, sebelumnya kita perlu
mengetahui definisi darigelombang ultrasonic itu sendiri.
Gelombang
ultrasonic adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk
bias didengar oleh mausia, yaitu kira-kira diatas 20 kilohertz. Dalam hal
in gelombang ultrasonik merupakan gelombang diatas frekuensi suara. Gelombang
ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas. Reflektifitas dari
gelombang ultrasonik ini dipermukaan cairan hampir sama dengan permukaan padat,
tetapi pada tekstil dan busa dapat didengar, bersifat langsung dan mudah
difokuskan.
Kelebihan
gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah
difokuskan. Jarak suatu benda yang memanfaatkan delay gelombang pantul dan
gelombang datang seperti padasistem radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada
robot atau hewan.
Pemahaman
mengani sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan di dalam pemeriksaan
USG, antara lain :
1. Untuk
mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian & cara pemeriksaan alat USG.
2. Untuk
membuat interpretasi gambaran USG & mengenal berbagai gambaran artefak yang
ditimbulkan.
3. Untuk
memahami efek biologik & segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG
yang dewasa ini masih perlu dipantau.
Pada
awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja
gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan
ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk
kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam
hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam
menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas
diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya,
terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus
pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk
penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang
ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu
penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil
eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas
Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika,
berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar
dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang
tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima
data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari
barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli
fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Seperti
yang kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi
medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu
teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan
sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive).
Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian
hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu
citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.
Teknologi
transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang
ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh
dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat
membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai
berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang
tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan
gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari
transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah
hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Adapun
skema cara kerja dari USG yang memanfaatkan gelombang ultrasonik adalah sebagai
berikut.
1. Transducer
Transduser adalah komponen USG yang ditempelkan pada
bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang
digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser.
Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang
pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin
USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya
untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah
CPUnya USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti
pada CPU pada PC cara USG merubah gelombang menjadi gambar.
Adapun
jenis pemeriksaan USG ada 4 jenis yaitu sebagai berikut
1.
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang
dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat
ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1
bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti
aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan
jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan
karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3.USG 4 Dimensi
Sebetulnya
USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).
Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih
jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4.
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang
mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini
digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan
janin ini meliputi:
-
Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
-
Tonus (gerak janin).
-
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
-
Doppler arteri umbilikalis.
-
Reaktivitas denyut jantung janin.
Comments
Post a Comment