KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT

Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan penyakit. ada 2 jenis obat, yaitu obat padat dan obat cair. obata-obatan dalam bentuk padat, seperti bubuk, tablet, pil, drase, kapsul, salep, pasta dan supositoria. Obat-obatan dalam bentuk cair seperti syrup, tetesan atau drop, dan cairan suntik.




Prinsip "enam benar" dalam Pemberian Obat

  • Benar Obat
Apabila obat pertama kali diprogramkan, bandingkan tiket obat atau format pencatatan unit dosis dengan instruksi yang ditulis dokter. ketika memberikan obat bandingkan label pada wadah obat dengan format atau tiket obat. hal ini dilakukan tiga kali, yaitu sebelum memindahkan wadah obat dari laci atau almari, pada saat jumlah obat yang diprogramkan , dipindahkan dari wadahnya dan sebelum mengembalikan wadah obat ketempat penyimpanan.
  • Benar Dosis
Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seorang dokter memprogramkan suatu sistem perhitungan obat yang berbeda dari yang disediakan oleh ahli farmasi, risiko kesalahan meningkat.
  • Benar Klien
Langkah paling penting dalam pemberian obat dengan aman adalah meyakinkan bahwa obat tersebut diberikan pada klien yang benar. untuk mengidentifikasi klien dengan tepat, periksa kartu, format atau laporan pemberian obat yang dicocokkan dengan identifikasi klien dan meminta klien menyebutkan namanya.
  • Benar Rute Pemberian
Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, perawat mengonsultasikannya kepada dokter. demikian juga, bila rute pemberian obat bukan cara yang direkomendasikan, perawat harus segera mengingatkan dokter.
  • Benar waktu
Harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu tertentu dalam satu hari dan apakah jadwal tersebut dapat diubah.
  • Benar pendokumentasian
Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera untuk mencatat informasi sesuai dengan obat-obatan yang telah diberikan. hal ini meliputi nama obat, dosis, rute, waktu dan tanggal serta inisial dan tanda tangan pelaksana pemberi obat.



Persiapan pemberian obat

Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan yang aman. caranya adalah perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap/jelas atau dosis yang diberikan diluar batas yang di rekomendasikan.

secara hukum perawat bertanggungjawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak bena atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. perawat wajib membaca buku-buku referensi obat untuk mendapatkan kejelasan mengenai efek terapeutik yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek samping yang mungkin terjadi atau reaksi yang merugikan dari pengobatan.

Menggambarkan prinsip "Enam Benar" dalam Pemberian obat
Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman, seorang perawat harus dapat melakukan 6 hal benar; klien yang benar, obat yang benar, dosis yang benar, waktu yang benar, rute yang benar, dan dokumentasi yang benar.

Menggambarkan 2 hak klien yang berhubungan dengan pemberian obat
  • hak klien untuk mengetahui alasan pemberian obat
hak ini adalah prinsip dari pemberian persetujuan setelah mendapatkan informasi (informed consent) yang berdasarkan pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat keputusan.
  • hak klien untuk menolak pengobatan
klien dapat menolak untuk menerima suatu pengobatan. adalah tanggung jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan penolakan, dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan. jika tetap menolak, perawat wajib mendokumentasikan pada catatan perawatan dan melapor kepada dokter yang menginstruksikan.

Memberikan pedoman keamanan dalam pemberian obat
beberapa pedoman umum dalam pemberian obat dijelaskan dalam prosedur pemberian obat-obat yang benar yang terdiri dari 4 langkah, yaitu persiapan, pemberian, pencatatan, dan hal-hal yang tidak boleh dalam pemberian obat.

  • Persiapan
- cuci tangan sebelum menyiapkan obat
- periksa riwayat, kardek dan riwayat alergi obat
- periksa perintah pengobatan
- periksa label tempat obat sebanyak 3 kali
- periksa tanggal kadaluwarsa
- periksa ulang perhitungan dosis obat dengan perawat lain
- pastikan kebenaran obat yang bersifat toksik dengan perawat lain atau ahli farmasi
- tuang tablet atau kapsul ke dalam tempat obat. jika dosis obat dalam unit, buka obat di sisi tempat tidur pasien setelah memastikan kebenaran identifikasi pasien
- tuang cairan setinggi mata. miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus berada pada garis dosis yang diminta
- encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau berikan bersama-sama dengan makanan



  • Pemberian
- periksa identitas pasien melalui gelang identifikasi
- tawarkan es batu sewaktu memberikan obat yang rasanya tidak enak. jika mungkin berikan obat yang rasanya tidak enak terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan obat dengan rasa yang menyenangkan
- berikan hanya obat yang disiapkan
- bantu klien mendapatkan posisi yang tepat tergantung rute pemberian
- tetaplah bersama klien sampai obat diminum/dipakai
- berika tidak lebih dari 2,5 -3 ml larutan intramuscular pada 1 tempat. bayi tidak boleh menerima lebih dari 1 ml larutan intramuskular pada 1 tempat. tidak boleh memberikan lebih dari 1 ml jika melalui rute subkutan. jangan menutup kembali jarum suntik.
- buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang benar
- buang obat ke dalam tempat khusus jangan ke dalam tempat sampah
- buang larutan yang tidak terpakai dari ampul. simpan larutan stabil yang tidak terpakai didalam tempat yang tepat (bila perlu masukkan ke dalam lemari es). tulis tangan waktu dibuka serta inisial anda pada label
- simpan narkotik ke dalam laci atau lemari dengan kunci ganda
- kunci untuk lemari narkotik harus disimpan oleh perawat dan tidak boleh disimpan didalam laci atau lemari.

  • Pencatatan
- laporkan kesalahan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor. lengkapi laporan peristiwa
- masukkan ke dalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu rute, dan inisial anda
- catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis obat
- laporkan obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan
- catat jum;ah cairan yang diminum bersama obat pada kolom intake atau outpuy. sediakan cairan yang hanya diperbolehkan dalam diet

  • hal-hal yang tidak boleh
- jangan sampai konsentrasi terpecah sewaktu menyiapkan obat
- jangan memberikan obat yang dikeluakan oleh oranglain
- jangan mengeluarkan obat dari tempat obat dengan label yang sulit di baca, atau yang labelnya sebagian terlepas atau hilang
- jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat lain
- jangan mengeluarkan obat ke tangan anda
- jangan memberikan obat yang tanggalnya telah kadaluwarsa
- jangan menduga-duga mengenai obat dan dosis obat. tanya jika ragu-ragu
- jangan memakai obat yang telah mengendap, atau berubah warna, atau berawan
- jangan tinggalkan obat-obatan yang telah dipersiapkan
- jangan berikan suatu obat kepada klien jika ia memiliki alergi terhadap obat itu
- jangan memangiil nama klien sebagai satu-satunya cara untuk mengidentifikasi
- jangan berikan jika klien mengatakan bahwa obat tersebut berlainan dengan apa yang telah ia terima sebelumnya. periksa perintah pengobatan
- jangan menutup kembali jarum suntik

Faktor-faktor yang mengubah respon terhadap obat
Respon farmakologi terhadap suatu obat bersifat kompleks, maka dari itu perawat harus tahu jumlah dan macam-macam faktor yang mempengaruhi repon individu terhdap suatu obat. faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap obat antara lain sebagai berikut:
  • Absorpsi
suatu variable yang utama dalam rute pemberian obat. absorpsi oral terjadi pada saat partikel-partikel obat keluar dari saluran gastrointestinal (lambung dan usus halus) menuju cairan tubuh. setiap gangguan intestinal seperti muntah/diare akan mempengaruhi absorpsi obat
  • Distribusi
dengan protein merupakan pengubah utama dari distribusi obat didalam tubuh
  • Metabolisme atau Biotransformasi
semua bayi khususnya neonates dan bayi dengan BBLR mempunyai fungsi hati dan ginjal yang belum matang, demikian pula lansia juga kehilangan sebagian dari fungsi ginjalnya. hal ini akan berpengaruh pada metabolisme obat
  • Ekskresi
rute utama dari ekskresi obat adalah melalui ginjal, empedu, feses, paru-paru, saliva, dan juga keringat
  • usia
bayi dan lansia lebih sensitif terhadap obat-obatan lansia hipersensitif terhadap barbiturate dan epnekan SSP. klien seperti ini mempunyai absorpso yang buruk melalui saluran gastrointestinal akibat berkurangnya sekresi lambung. dosis bayi dihitung berdasarkan berat badan dalam kilogram daripada berdasarkan usia biologis atau gastrointestinalnya
  • berat badan
dosis obat, misalnya anti neoplastik dapat diberikan sesuai berat badan. orang yang obesitas mungkin perlu penambahan dosis atau sebaliknya
  • toksisitas
istilah ini merujuk pada gejala merugikan yang biasa terjadi pada dosis tertentu. hal ini sering terhadi pada orang-orang yang mempunyai gangguan hati dan ginjal
  • farmakokinetik
istilah ini merujuk pada faktor-faktor genetik terhadap respon obat. jika orang tua anda memiliki respon yang merugikan terhadap suatu obat, mungkin anda juga bisa memiliki hal yang sama
  • rute pemberian
obat yang diberikan intravena lebih cepat bekerja dari pada yang diberikan peroral
  • saat pemberian
ada atau tidaknya makanan di dalam lambung dapat mempengaruhi beberapa kerja obat
  • faktor emosional
komentar-komentar yang sugestif mengenai obat dan efek sampingnya dapat mempengaruhi efek obat
  • toleransi
kemampuan klien untuk merespon terhadap dosis tertentu dari suatu obat dapat hilang setelah beberapa hari atau minggu setelah pemberian
  • efek penumpukkan
ini terjadi jika obat dimetabolisme atau di ekskresi lebih lambat daripada kecepatan pemberian obat
  • interaksi obat
efek kombinasi obat dapat lebih besar, sama atau lebih lemah dari efek obat tunggal




Dosis Obat
dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram, mgram, ugram) atau satuan isi (militer, liter) atau unit-unit lainnya (unit international) untuk memperoleh efek terapeutik yang diharapka. dosis lazim atau dosis medicinalis atau disebut dosis terapeutik adalah sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik kepada penderita dewasa

obat-obat tertentu memerlukan dosis permulaan (initial dose) atau dosis awal (loading dose) yang lebih tinggi daripada dosis pemeliharaan (maintenance dose). tujuan di berikan dosis permulaan lebih tinggi daripada dosis pemeliharaan. kadar obat yang dikehendaki dalam darah dapat dicapai lebih awal sehingga menghasilkan efek terapeutik yang diinginkan. dosis pemeliharaan lebih kecil dari dosis awal/permulaan untuk menjaga agar kadar obat dalam darah mencukupi.

dosis profilaktik dapat diberikan untuk mencegah suatu penyakit. sementara dosis terapeutik biasanya lebih tinggi daripada dosis profilaktik dan diberikan untuk menangani penyakit yang sedang berlangsung. dosis obat juga harus menyesuaikan regimen dosis atau jadwal pemberian dosis suatu obat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat antara lain;
  • faktor obat, yaitu sifat fisika berupa daya larut obat dalam air atau lemak, sifat kimiawi berupa asam basa, garam, dan toksiistas
  • faktor cara. cara pemberian obat kepada penderita juga merupakan faktor yang mempengaruhi dosis obat
  • faktor penderita meliputi umur, berat badan, jenis kelamin, ras, toleransi, obesitasm sensitivitas individual dan keadaan patofisiologi

Dosis maksimum obat adalah batas dosis yang relatif masih aman diberikan kepada penderita. obat beracun umunya mempunyai dosis maksimum. bila dokter dengan sadar melebihi dosis maksimum suatu obat maka dibelakang angka atau jumlah obat yang dituliskan diresep diberi tanda seru (!) dengan disertai paraf. bila diberikan kepada anak maka diperhitungkan dengan menggunakan rumus young (salah satunya):n/(n+12) x DM dewasa

Perhitungan dosis berdasarkan usia dianggap kurang akurat. metode ini tidak mempertimbangkan sangat beragamnya bobot dan ukuran anak-anak dalam satu kelompok usia. tapi bila informasi yang tersedia hanya usia (anak) maka rumus/persamaan dapat bermanfaat.

^^

Comments

  1. Wanderfull post im waiting for your next post

    wood worker tools

    ReplyDelete
  2. Thanks for the warn and great post dear!

    best tools

    ReplyDelete

  3. It’s amazing in support of me to truly have a web site that is valuable meant for my knowledge.
    wood workers

    ReplyDelete
  4. Such a nice & useful post. Really happy to see such post. I have come to know about many new ideas. I will try my best to implement some of them. Thanks.
    gardening tips a to z

    ReplyDelete

  5. it is really helpful. the information in this article is satisfied me. And the information it is very interesting. Thanks for this kind of article. gardening advice

    ReplyDelete


  6. Awesome story! Congrats on the successful team work!
    gardening advice

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MAKALAH PENERAPAN DARI KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK DALAM KEHIDUPAN

MAKALAH TEORI KEPERAWATAN CALISTHA ROY

Makalah Penerapan dari Karakteristik Gelombang Mekanik dalam kehidupan II